Rabu, 12 Oktober 2011

FISIOLOGI TULANG

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM MUSKULOSKLETAL Sistem muskuloskletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan mengurus pergerakan. Komponen utama sistem muskuloskletal adalah jaringan ikat. Sistem ini terdiri atas tulang, sendi, otot rangka, tendon, ligamen, bursa, dan jaringan khusus yang menghubungkan struktur ini.  EMBRIOLOGI TULANG Pembentukan dan perkembangan tulang merupakan suatu proses morfologik (kartilago) lempeng efisis tidak sama dengan tulang rawan hialin dan tulang rawan artikuler karena tulang rawan lempeng epifisis mempunyai struktur pembuluh darah, zona-zona, sumsum biokimia sehingga memberi gambaran matriks yang unik. Pada fase awal perkembangan tulang embrio (pada minggu ke-3 dan ke-4), terbentuk tiga lapisan germinal, yaitu ectoderm, mesoderm, dan endoderm. Lapisan ini merupakan jaringan yang bersifat multipotensial serta akan membentuk mesenkim yang kemudian berdiferensiasi membentuk jaringan tulang rawan. Pada minggu kelima perkembangan embrio, terbentuk tonjolan anggota gerak (limb bud) yang didalamnya terdapat juga sel mesenkim yang merupakan bakal terbentuknya tulang dan tulang rawan. Perkembangan tulang menjadi dua tahap yaitu : 1. Pada minggu kelima perkembangan embrio tulang rawan terbentuk dari prakartilago. Ada tiga jenis tulang rawan, yaitu tulang rawan hialin, tulang rawan fibrin, dan tulang rawan elastis 2. setelah minggu ketujuh perkembangan embrio, tulang akan terbentuk melalui dua cara yaitu : a. Secara langsung, pada proses ini tulang akan terbentuk secara langsung dari membrane tulang dalam bentuk lembaran, misalnya pada tulang muka, pelvis scapula, dan tulang tengkorak. Pada penulangan jenis ini dapat ditemukan satu atau lebih pusat penulangan membrane. Proses penulangan ini ditandai dengan terbentuknya osteoblas yang merupakan rangkan dari trabekula tulang yang penyebarannya secara radial. b. Secara tidak langsung. Pada proses ini tulang terbentuk dari tulang rawan. Proses penulangan rawan terjadi melalui dua cara yaitu : - Osifikasi sentral. Pada keadaan ini osifikasi tulang terjadi melalui osifikasi endokondral - Osifikasi perifer. Pada keadaan ini osifikasi terjadi dibawah perikondrium atau osifikasi periosteum. Mesenkim pada daerah perifer berdiferensiasi dalam bentuk lembaran yang membentu peristeum tempat osteblas terbentuknya di dalamnya. 

TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

TEKNIK PENARIKAN SAMPEL Konsep-konsep Dasar Sampling Salah satu hal yang menakjubkan dalam penelitian ialah kenyataan bahwa kita dapat menduga sifat-sifat suatu kumpulan objek penelitian hanya dengan mempelajari dan mengamati sebagian dart kumpulan itu. Bagian yang diamati itu disebut sampel, sedangkan kumpulan objek penelitian disebut populasi. Objek penelitian dapat berupa orang, umpi, organisasi, kelompok, lembaga, buku, kata-kata, surat kabar dan lainlain. Dalam penelitian, objek penelitian ini disebut satuan analisis (units of analysis) atau unsur-unsur populasi. Bila kita meneliti seluruh unsur populasi, kita melakukan sensus. Sensus mudah dilakukan bila jumlah populasi terbatas. Pimpinan fakultas ingin mengetahui reaksi mahasiswa di fakultasnya terhadap kurikulum yang baru. Ia dapat mewawancarai semua mahasiswa, tanpa kecuali. Tentu saja, ada kemungkinan beberapa orang tidak sempat diwawancarai karena sakit, tidak pernah muncul di fakultas, atau ... menghindari penelitian. Sensus, memang, tidak selamanya sempurna. Hasil sensus, yang mengungkapkan karakteristik populasi (seperti rata-rata, ragam, modus, atau range), disebut parameter. Bila jumlah unsur populasi itu terlalu banyak, padahal kita ingin menghemat biaya dan waktu, kita harus puas dengan sampel. Karakteristik sampel disebut statistik. Kita sebetulnya tidak tertarik pada statistik. Kita ingin menduga secara cermat parameter dart statistik. Metode pendugaan inilah yang dikenal sebagai teori sampling.