Selasa, 11 Oktober 2011

FISIOLOGI GINJAL

FISIOLOGI GINJAL
PENGERTIAN
          Merupakan suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh.
Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).
Ginjal menjalankan fungsi yang vital sebagai pengatur volume dan komposisi kimia darah dengan mengekskresikan zat terlarut dan air secara selektif. Apabila kedua ginjal karena suatu sebab gagal menjalankan fungsinya akan terjadi kematian dalam waktu 3 sampai 4 minggu.
Fungsi vital ginjal dicapai dengan filtrasi plasma darah melalui glomerulus diikuti dengan reabsorbsi sejumlah zat terlarut dan air dalam jumlah yang sesuai disepanjang tubulus ginjal. Kelebihan zat terlarut dan air diekskresikan keluar tubuh dalam urine melalui sistem pengumpul urine.

GINJAL
Ginjal suatu kelenjar yang terletak di bagian belakang dari kavum abdominalis di belakang peritoneum pada kedua sisi vertebra lumbalis III, melekat langsung pada dinding belakang abdomen. Bentuknya seperti biji kacang , panjangnya sekitar 12,5 cm dan tebalnya 2,5 cm (kurang lebih sebesar kepalan tangan), jumlahnya ada dua buah kiri dan kanan.Setiap ginjal memiliki berat antara 125 – 175 gram pada laki-laki dan 115 – 155 gram pada perempuan. Ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan dan pada umumnya ginjal laki-laki lebih panjang dari ginjal wanita. Setiap ginjal diselubungi oleh tiga lapisan jaringan ikat yaitu :
• Fasia renal adalah pembungkus terluar. Pembungkus ini melabuhkan ginjal pada struktur di sekitarnya dan mempertahankan posisi organ.
• Lemak perirenal adalah jaringan adipose yang terbungkus fasia ginjal. Jaringan ini membantali ginjal dan membantu organ tetap pada posisinya.
• Kapsul fibrosa adalah membran halus transparan yang lansung membungkus ginjal dan dapat dengan mudah lepas.

STRUKTUR INTERNAL GINJAL
 HILUS adalah tingkat kecekungan tepi medial ginjal.
 SINUS GINJAL adalah rongga berisi lemak yang membuka pada hilus. Sinus ini membentuk  perlengketan untuk jalan masuk dan keluar ureter , vena dan arteri renalis, saraf dan limfatik.
 PELVIS GINJAL adalah perluasan ujung proksimal ureter.
Ujung ini, berlanjut menjadi dua sampai tiga kaliks mayor, yaitu rongga yang mencapai glandular, bagian penghasil urine pada ginjal. Setiap kaliks mayor bercabang mejadi beberapa (8-18) kaliks minor.
 PARENKIM GINJAL adalah jaringan ginjal yang menyelubungi struktur sinus ginjal.
Jaringan ini terbagi menjadi medulla dalam dan korteks luar.
• Medulla terdiri dari massa triangular yang disebut piramida ginjal. Ujung yang sempit dari setiap piramida, papilla, masuk dengan pas dalam kaliks minor dan ditembus mulut duktus pengumpul urine.
• Korteks tersusun dari tubulus dan pembuluh darah nefron yang merupakan unit structural dan fungsional ginjal. Korteks terletak di dalam di antara piramida-piramida medulla yang bersebelahan untuk membentuk kolumna ginjal yang terdiri dari tubulus-tubulus pengumpul yang mengalir ke dalam duktus pengumpul. Ginjal terbagi-bagi lagi menjadi lobus ginjal. Setiap lobus terdiri dari satu piramida ginjal, kolumna yang saling berdekatan dan jaringan korteks yang melapisinya.

STRUKTUR NEFRON
Satu ginjal menmgandung 1 – 4 juta nefron yang merupakan unit pembentuk urine. Setiap nefron memiliki satu komponen vascular (kapiler) dan satu komponen tubular.
 GLOMERULUS adalah gulungan kapilar yang dikelilingi kapsul epitel berdinding ganda disebut kapsul
     Bowman. Glomerulus dan kapsul Bowman bersama-sama membentuk sebuah korpuskel ginjal. Lapisan viseral kapsul Bowman adalah lapisan internal epithelium. Sel-sel lapisan viseral dimodifikasi menjadi podosit yaitu sel-sel epitel khusus di sekitar kapilar glomerular. Lapisan parietal kapsul Bowman membentuk tepi terluar kospuskel ginjal.
 TUBULUS KONTORTUS PROKSIMAL, panjangnya mencapai 15 mm dan sangat berliku. Pada permukaan yang menghadap lumen tubulus ini terdapat sel-sel epithelial kuboid yang kaya akan mikrovilus (brush border) dan memperluas area permukaan lumen.
 ANSA HENLE. Tubulus kontortus proksimal mengarah ke tungkai desenden ansa henle yang masuk kedalam medulla, membentuk lengkungan jepit yang tajam (lekukan) dan membalik ke atas membentuk tungkai asenden ansa henle.
 TUBULUS KONTORTUS DISTAL juga sangat berliku, panjangnya sekitar 5 mm dan membentuk segmen terakhir nefron. Disepanjang jalurnya, tubulus ini bersentuhan dengan dinding arteriol aferen. Bagian tubulus yang bersentuhan dengan arteriol mengandung sel-sel termodifikasi yang disebut macula densa. Macula densa berfungsi sebagai suatu kemoreseptor dan distimulasi oleh penurunan ion natrium. Dinding arteriol aferen yang bersebelahan dengan macula densa mengandung sel-sel otot polos termodifikasi yang disebut sel juztaglomerular. Sel ini distimulasi melalui penurunan tekanan darah untuk memproduksi rennin.Macula densa, sel juztaglomerular dan sel mesangium saling bekerja sama untuk membentuk apparatus juxtaglomerular yang penting dalam pengaturan tekanan darah.
 TUBULUS DAN DUKTUS PENGUMPUL.
     Tubulus pengumpul membentuk duktus pengumpul besar yang lurus. Duktus pengumpul membentuk tuba yang lebih besar yang mengalirkan urine ke dalam kaliks minor. Kaliks minor bermuara ke dalam pelvis ginjal melalui kaliks mayor. Dari pelvis ginjal, urine dialirkan ke ureter yang mengarah ke kandung kemih.

SUPLAI DARAH
 ARTERI RENALIS adalah percabangan aorta abdomen yang mensuplai masing-masing ginjal dan  
     masuk  ke hilus melalui cabang anterior dan posterior.
     Cabang tersebut membentuk arteri-arteri interlobaris yang mengalir di antara piramida-piramida ginjal.
 ARTERI ARKUATA berasal dari arteri interlobaris pada area pertemuan antara korteks dan medulla.
 ARTERI INTERLOBULARIS merupakan percabanga arteri arkuata di sudut kanan dan melewati
     korteks.
 ARTERIOL AFEREN berasal dari arteri interlobularis. Satu arteriol aferen membentuk sekitar 50 kapilar yang membentuk glomerulus.
 ARTERIOL EFEREN meninggalkan setiap glomerulus
 dan membentuk jarring-jaring kapilar lain, kapilar peritubular yang mengelilingi tubulus proksimal dan distal untuk memberi nutrient pada tubulus tersebut dan mengeluarkan zat-zat yang direabsorpsi. Kapilar peritubular mengalir ke dalam vena korteks yang kemudian menyatu dan membentuk vena interlobularis.Arteriol eferen dari glomerulus nefron korteks memasuki jarring-jaring kapilar peritubular yang mengelilingi tubulus kontortus distal dan proksimal pada nefron tersebut.Arteriol eferen dari glomerulus pada nefron juxtaglomerular memiliki perpanjangan pembuluh kapilar panjang yang lurus disebut vasa recta
 VENA ARKUATA menerima darah dari vena interlobularis. Vena arkuata bermuara ke dalam vena interlobaris yang bergabung untuk bermuara ke dalam vena renalis. Vena ini meninggalkan ginjal untuk bersatu dengan vena kava inferior.
URETER Terdiri dari dua saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih.Panjangnya 25-30 cm ( 10 – 12 inci), dengan penampang ± 0,5 cm. Ureter sebagian terletak dalam rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pelvis.
Fungsi satu-satunya adalah menyalurkan urine ke vesika urinaria Lapisan dinding ureter terdiri dari
• Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
• Lapisan tengah lapisan otot polos
• Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa.
Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan-gerakan peristaltic setiap 5 menit sekali yang akan mendorong air kemih masuk ke dalam vesika urinaria.Ureter berjalan hampir vertical ke bawah sepanjang fasia muskulus psoas dan dilapisi oleh peritoneum.

VESIKA URINARIA     
Vesika urinaria adalah suatu kantong berotot yang dapat mengempis, terletak dibelakang simpfisis, mempunyai tiga muara : dua dari ureter dan satu menuju uretra.
      Dua fungsi vesika urinaria adalah :
      1. Sebagai tempat penyimpanan urine sebelum meninggalkan tubuh
      2. Mendorong urine keluar tubuh (dibantu uretra)
Kandung kemih dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet, terletak di belakang simpisis pubis di dalam rongga panggul. Bentuknya seperti kerucut yang dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis medius.
      Bagian vesika urinaria terdiri dari :
• Fundus yaitu bagian yang menghadap ke arah belakang dan bawah, bagian terpisah dari rectum oleh 
   spatium rectovesicle yang terisi oleh jaringan ikat duktus deferent, vesika seminalis dan prostat.
• Korpus yaitu bagian antara verteks dan fundus.
• Verteks, bagian yang runcing ke arah muka dan berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis. Dinding vesika urinaria terdiri dari :
• Lapisan luar (peritoneum)
• Tunika muskularis (lapisan otot)
Tunika sub mukosa
• Lapisan mukosa (lapisan bagian dalam).

URETRA
       Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi menyalurkan air kemih keluar.  Pada laki-laki uretra berjalan berkelok-kelok melalui tengah-tengah prostat kemudian menembus lapisan fibrosa, yang menembus tulang pubis ke bagian penis panjangnya ± 20 cm (8 inci). Uretra pada laki-laki terdiri dari : • Uretra prostatika • Uretra membranosa • Uretra kavernosa • Lapisan uretra laki-laki terdiri dari : lapisan mukosa, dan lapisan sub mukosa. 
Uretra pada wanita terletak di belakang simfisis pubis berjalan miring sedikit ke arah atas , panjangnya kurang lebih 3-4 cm (1,5 inci).
Lapisan uretra wanita terdiri dari :
• Tunika muskularis,
• Lapisan spongiosa
• Dan lapisan mukosa.
• Muara uretra pada wanita terletak di sebelah atas vagina (antara klitoris dan vagina) dan uretra disini hanya berfungsi sebagai saluran ekskresi.

FISIOLOGI DASAR GINJAL
       Fungsi primer ginjal adalah mempertahankan volume dan komposisi ECF dalam batas-batas normal.   Komposisi dan volume cairan  ini dikontrol oleh filtrasi glomerulus, reabsorbsi dan sekresi tubulus ULTRAFILTRASI GLOMERULUS'
       Pembentukan urine dimulai dengan prosis filtrasi glomerlus plasma. Aliran darah ginjal (RBF) setara dengan sekitar 25% curah jantung atau 1200 ml/menit. Bila hematokrit normal dianggap 45%, maka aliran plasma ginjal (RPF)sama dengan 660 ml/menit (0,55 x 1200 = 660). Sekitar seperlima dari plasma atau 125 ml/menit dialirkan melalui glomerulus ke kapsula Bowman. Hal ini dekanal dengan istilah laju filtrasi glomerulus (GFR).
      Proses filtrasi glomerulus dinamakan ultrafiltrasi glomerulus, karena filtrat primer mempunyai komposisi sama seperti plasma kecuali protein. Sel-sel darah dan molekul-molekul protein yang besar atau protein bermuatan negatif (seperti albumin)bsecara selektif tertahan oleh seleksi muatan yang merupakan ciri khas dari sawar membran filtrasi glomerular, sedangkan molekul yang berukuran lebih kecil atau beban netral positif seperti air dan kristaloid sudah langsung tersaring. Perhitungan menunjukkan bahwa 173 liter cairan berhasil disaring melalui glomerulus dalam waktu sehari---suatu jumlah yang menakjubkan untuk organ yang berat totalnya hanya sekitar 10 ons. Saat filtrat mangalir melalui tubulus, ditambahkan atau diambil berbagai zat dari filtrat, sehingga akhirnya hanya sekitar 1,5 L/hari yang diekskresikan senbagai urine.

REABSORBSI DAN SEKRESI TUBULUS
      Tiga kelas zat yang difiltrasi dalam glomerulus ; elektrolit, nonelektroli, dan air.
      Beberapa elektrolit yang paling penting adalah:  Natrium (Na⁺), Kalium (K⁺), Kalsium (Ca⁺⁺), Magnesium (Mg⁺⁺), Bikarbonat (HCO3⁻), Klorida (Cl⁻), dan Fosfat (HPO₄⁼).
       Non elektrolit yang penting adalah glukosa, asam amino, dan metabolit yang merupakan produk akhir dari metabolisme protein ; asam urat, urea, dan kratinin.
      Langkah kedua dalam proses pembentukan urine setelah filtrasi adalah reabsorbsi selektif zat-zat – zat yang sudah difiltrasi. Sebagian besar zat yang difiltasi direabsorbsi melalui pori-pori kecil yang terdapat dalam tubulus sehingga akhirnya zat-zat tersebut kembali lagi ke dalam kapiler peritubulus yang mengelilingi tubulus. Disamping itu beberapa zat di sekresi pula dr pembuluh darah peritubulus sekitar ke dalam tubulus. Proses reabsorbsi dan sekresi ini berlangsung melalui mekanisme transport aktif dan pasif. Suatu mekanisme disebut aktif bila zat berpindah melawan perbedaan elektrokimia (yaitu melawan perbedaan potensial kimia, potensial listrik atau keduanya).
    Kerja langsung ditujukan pada zat yang direabsorbsi atau sekresi oleh sel-sel tubulus dan energi ini dikeluarkan dalam bentuk adenosin triposfat (ATP). '
Glukosa dan asam amino di reabsorbsi seluruhnya disepanjang tubulus proksimalis melalui transport aktif. Kalium dan asam urathampir seluruhnya di reabsorbsi secara aktif dan keduanya disekresi ke dalam tubulus distal.
      Dua pertiga dari jumlah natrium yang difiltrasi akan direabsorbsi secara aktif dalam tubulus proksimal dan berlanjut pada lengkung henle, tubulus distal dan pengumpul sehingga kurang dari 1 % beban yang difiltrasi diekskresikan dalam urine. Sebagian besar Posfat dan Kalsium direabsorbsi dalam tubulus proksimal melalui transport aktif .
Air, klorida dan dan Urea akan direabsorbsi pasif dalam tubulus proksimal  
Fungsi Utama Ginjal Fungsi Ekskresi
- Mempertahankan osmolalitas plasma sekitar 285 mOsmol dengan mengubah-ubah ekskresi air
- Mempertahankan volume ECF dan tekanan darah dengan mengubah-ubah ekskresi Na
- Mempertahankan konsentrasi plasma masing-masing elektrolit individu dalam rentang normal.
- Mempertahankan pH plasma sekitar 7,4 dengan mengeluarkan kelebihan H, dan membentuk
  kembali HCO3 Fungsi Nonekskresi
- Mensintesisi dan mengaktifkan hormon
- Renin ; penting dalam pengaturan tekanan darah
- Eritropoetin merangsang produksi sel darah merah oleh sum-sum tulang
- 1,25-dihidroksivitamin D3 : hidroksilasi akhir vitamin D3 menjadi bentuk yang paling kuat
- Prostaglandin ; sebagian besar adalah vasodilator, bekerja secara lokal, dan melindungi dari 
   kerusakan iskemik ginjal
- Degradasi hormon peptida
- Insulin, glukagon, parathormon, prolaktin, hormon pertumbuhan, ADH, dan hormon gastrointestinal (gastrin, polipeptida intestinal vasoaktif [VIP])

Tidak ada komentar:

Posting Komentar